Sabtu, 02 November 2013

STRATEGI MEMBANGUN KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA MELALUI SENI DAN BUDAYA


Indonesia adalah Negara yang sangat kaya. Negara indah nan permai ini memiliki berbagai macam sumber daya alam yang melimpah ruah. Emas, batu bara, uranium, timah, minyak dan masih banyak lagi ada dan terpendam di dalam perut bumi ibu pertiwi. Maka tak heran muncul istilah gemah ripah lohjinawi. Negara yang subur makmur dan sejahtera. Bukan hanya itu, secara sosial, Indonesia juga kaya akan kebudayaan, ras dan etnisitas. Bayangkan setidaknya terdapat lebih kurang 300 suku bangsa terdapat di Indonesia, dengan berbagai bahasa daerah dan kesenian yang unik yang dimiliki masing-masing suku bangsa tersebut membuat keragaman Indonesia begitu indah. Dan telah menjadi daya tarik tersendiri bagi Dunia. Kekayaan inilah yang seharusnya menjadi kebanggaan bangsa ini, secara khusus pemuda yang di masa datang akan menjadi pemimpin di Republik Tercinta ini.
            Kebanggaan itu sekarang seolah luntur digerus oleh arus globalisasi dan modernisasi yang tak terbendung lagi. Kita sering melihat anak-anak kita lebih suka berbagai bentuk permainan dari Barat seperti Game Online misalnya. Mereka lupa dengan berbagai permainan tradisional yang merupakan produk kebuudayaan nasional kita. Atau contoh lain yang sederhana anak muda kita lebih suka menggunakan bahasa gaul, bahasa yang bercampur dengan bahasa Inggris dibanding dengan bahasa Indonesia sendiri. Lalu apa yang bisa kita lakukan agar dapat mewujudkan generasi yang memiliki kebanggaan kepada Negara ini, beserta seluruh kebudayaan dan keragamannya?
            Setidaknya kita tidak boleh bersikap berlebihan untuk dapat mewujudkan kebanggaan pada generasi muda bangsa ini. Berlebihan seperti Jepang saat menerapkan “politik isolasi” di era shogun yang membuat jepang mengisolasi diri dari pergaulan dunia dikarenakan kekhawatiran akan rusaknya budaya lokal. Tidak juga seperti China yang bersikap sangat represif dengan menjaga ketat arus informasi yang masuk melalui media Internet. Maka setidaknya ada dua hal yang dapat kita lakukan untuk bisa menjaga kebanggaan kita kepada Indonesia melalui beragam kebudayaan yang ada, pertama dengan menanamkan kebanggaan dan kecintaan melalui karya seni, kedua, menginstitusionalisasikan berabagai bentuk kebudayaan yang kita miliki bersama.
            Pertama, menanamkan kebanggaan dan kecintaan melalui karya seni. Kita mengetahui bahwa Indonesia memiliki banyak musisi-musisi dan seniman yang sangat  berbakat di bidangnya. Setidaknya melalui karya mereka kita dapat menanamkan kebanggaan kepada Negara ini. Contohnya seperti beberapa kelompok musik yang telah menciptakan lagu yang liriknya  menunjukkan kecintaan kepadan Indonesia. Cokelat dengan lagu “Bendera” atau Netral dengan lagu “Garuda di Dadaku”. Kedua lagu ini sangat digandrungi oleh kalangan muda, sehingga dapat menjadi corong utama untuk menanamkan nilai kecintaan dan kebanggaan kepada Indonesia. Dan kita dorong agar para musisi dapat menghasilkan karya-karya yang seperti itu. Atau melalui film yang menampilkan kebanggaan dan kecintaan kepada Bangsa ini. Momen ini adalah momen yang tepat mengingat perfilman Indonesia tengah menuju kebangkitan saat ini, film-film seperti “Merah-putih”, “Alangkah Lucunya Negeri Ini”, harus tetap diproduksi. Setidaknya kedua film tersebut menunjukkan nasionalisme Indonesia yang harus dibangun. Melalui kedua kesenian ini, Film dan Musik, kita bisa menanamkan Kebangaan dan kecintaan ini kepada para generasi Muda.
            Kedua, institusionalisasi terhadap berbagai bentuk kebudayaan yang kita miliki. Bentuk nyata dari institusionalisasi misalnya dengan memasukkan pendidikan kebudayaan ke dalam kurikulum pendidikan kita. Sebagai contoh, bahasa daerah diajarkan di sekolah-sekolah. Produk kebudayaan berupa kesenian juga diajarkan di sekolah-sekolah. Dengan demikian penanaman kebanggaan dan kecintaan dapat dilakukan melalui pendidikan di sekolah. Atau hal lain sebagai bentuk institusionalisasi produk kebudayaan adalah dengan mendirikan bengkel-bengkel seni di daerah-daerah yang berisi kaum muda tentunya. Kita bisa manfaatkan karang-taruna untuk mendirikan bengkel seni tersebut. Adapun kegiatannya tentunya pelestarian kesenian tradisional-lokal guna menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan kepada produk-produk kebudayaan lokal bangsa ini.
            Kedua hal tersebut di atas dapat mewujudkan kebanggaan menjadi bagian dari Bangsa Indonesia tapi tidak bisa serta merta menjadikan kebangkitan bagi Bangsa ini. Apa gunanya kebanggaan dan kecintaan ternyata korupsi dan kolusi masih merajalela di sana sini? Apa gunanya kebanggaan dan kecintaan jikalau masih ada budaya korupsi di tiap-tiap sendi kehidupan kita? Karena ketika kita berbicara mengenai kebudayaan, berbagai aspek bisa disebut kebudayaan termasuk sikap dan budaya hidup kita. Kita tahu bahwa orang Indonesia terkenal dengan bangsa yang ramah, murah senyum, sopan, baik. Maka budaya seperti ini harus kita jaga dan lestarikan dengan baik. Tapi telah hadir di tengah-tengah kita sebuah budaya asing yang dibawa penjajah yang pantas baginya untuk dibuang jauh-jauh. Itulah korupsi. Maka dengan menghaapus atau membuang budaya penjajah ini[1] niscaya kebangkitan bangsa ini dapat terwujud.
            Dengan demikian melalui 2 hal yang telah disampaikan sebelumnya,  menuntut masyarakat bangsa ini untuk bisa mencintai Negara Indonesia, Kebudayaan Nasional, dan segala bentuk produk kebudayaan lokal yang ada. Di samping itu sangat penting dengan kecintaan yang ada kita membangun kebangkitan bangsa ini dengan menghapus salah satu bentuk budaya asing dari penjajah seperti korupsi. Agar dapat tercipta Indonesia yang Jaya yang memiliki rakyat yang bangga dengan Negara dan segala keragamannya



Sumber : http://daddrasta.wordpress.com

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda